Pesan dari Istriku "Beby's Sound Advice"
Setelah istri mendengar jawaban dari salah satu oknum dari sepasang manusia yang dimabuk cinta tetapi tidak mencoba untuk bersama. Maka beberapa saran2 dilontarkan oleh istriku.
"Kalo nggak mau dicoba, nggak bakal tahu. Kalo dicoba ada dua kemungkinan gagal atau berhasil, kalaupun gagal yang penting sudah mencoba. Kalo nggak dicoba mana tahu.
Namanya manusia yang penting berusaha mencoba, dan berdoa. Kalo gagal minta dikuatkan, kalo berhasil bersyukur, dan berbagai kebahagiaan dengan sanak saudara dan handai taulan, kita2 ini (contohnya dengan ditraktir), huahahahahaha.
Orang kalo menjajaki hubungan cinta mestinya dari sekolah, karena kalo dah kerja prioritasnya di dunia kerja dan pergaulan udah jadi prioritas yang kesekian. Kalo sudah kerja maka istilahnya waktu kita sudah dibeli oleh orang yang membayar. Kan enak tuh kenal kita pasangan kita saat belum apa2, masih tergantung dari orang tua, belum ada kedudukan. Jadi dimensi yang kita kenal lebih banyak, mungkin dari masih belum apa2, sampe menjadi semuanya. Kalo pacaran dari sekolah, pada masa2 paling indah saat tai kucing rasa coklat (it's so my wife, I love you luv), setiap perkembangan dimensinya bisa diketahui.
Ini sangat penting untuk pengenalan dan adaptasi. Kalo belum mau jadian, tapi mau komit dulu untuk saling mengenal, yah nggak masalah, bukan kartu mati kok, paling gagal, dan kita toh punya kesadaran bahwa bisa gagal. Karena orang tuh unik, kalo orang bisa cocok sama satu orang dan hidup dengannya selama 40 tahun kedepan (katanya di Alkitab umur manusia sekitar 60, kalo 70 udah bonus, di Mazmur katanya kalo nggak salah), yah kenapa mesti susah2 nunggu yang lain, belum tentu ada 2 atau 3 orang lainnya yang cocok kayak gituh selama hidupnya. Alasan dengan pertanyaan apakah dia orangnya, itu mah tugas kita untuk berusaha saling mengenal.
Apabila sudah bekerja, baru mencari yang cocok, biasanya orang jadi setengah mati dalam mencarinya. Karena pada saat mereka mencari2 yang cocok, waktu utama ditujukan untuk bekerja. Waktu untuk mencari yang cocok merupakan sisa dari prioritas waktu yang lain (bekerja), akibatnya susah konsentrasi untuk benar-benar mencari yang cocok. Kalau sambil lalu .... mmmmmm .... dapatnya juga yang 'sambil lalu' cocoknya.
Yang penting sih kata tante coba dulu, dengan mencoba memberi peluang 50% untuk berhasil, kalau sama sekali tidak mencoba memberi peluang 100% untuk gagal. Satu lagi kalo dia mencoba, berarti itu emang kemauan sendiri, bukan disuruh2 oleh orang lain, dan kemauan sendiri tuh penting. Emang gampang apah ketemu orang yang cocok."
Disclaimer: Mungkin orang lain bisa mendapat pencerahan dengan membaca tulisan diatas, tetapi maksud penulisan untuk sepasang manusia yang saling mencinta tapi memutuskan untuk tidak mencoba karena ada kemungkinan untuk berjauhan. Pake Skype duong, huehehehhehehe. Sekali lagi tidak dimaksudkan untuk umum, terutama bagi yang sudah melewati masa-masa sekolah, tetap semangat, huahahahahahhaha.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
Tuh dengerin tuh saran Tante Beby yang bijak! Ntar nyesel loh! Masa kesempatan di depan mata dilewatkan begitu saja. Udah, gak perlu kebanyakan mikiiir! Dirasain aja! Huehehehe...
anak UIUC kayanya bawaannya 'cigeng', cinta tapi gengsi..
perasaan bukan couple ini aja, satu lagi juga tuh..
salah sekolah pada?
begini adik adik, mbok ya jangan kaya orang tua gitu, sok gengsi..
kalau gak cocok, paling putussss
hareee geneee masa putus takut seh..
dikasih tahu deh, nyebrang jalan aja ada resiko keplindes becak..
tapi tetep nyebrang kan???
udah sikat blehhh
tinggal bilang:
"gue kayanya nyaman bareng elo, meskipun pake berantem
tapi yah, mungkin karena nyaman, makanya gue bisa lepas.."
hare gene gak perlu pake aku cinta kamu, gitu aja cukup...
hehehe, selamat mencoba ya adik adik..
tetap semangat!!!
salam,
temennya paksi
*eh bow angkor wat bagussss
wah...binilo bijak paks...
salut
Pasti istrinya sudah sarat pengalaman deh.. kok bisa ya, padahal mas Paksi masih mudah begitu..
Post a Comment